Selly Feransa
Mama saya sedari kecil mengatakan bahwa besar kecil masalah bukan dilihat dari masalahnya, tapi bagaimana kita merespon masalah tersebut dan apa makna dari masalah tersebut. Kalau kata Mama saya, “everyone has their own problem, De..”
Begitu pula, besar kecil keberhasilan yang kita peroleh..bukan lagi dilihat dari objek keberhasilannya, melainkan dari apa yang dilalui serta makna dari keberhasilan tersebut..Kalau saya, melihat suatu keberhasilan as simple ketika bisa melihat orang terpenting dalam hidup saya tertawa, apapun bentuknya, baik besar, kecil, atau bahkan hal biasa bagi orang lain..
Setiap moment dalam hidup saya, saya awali dengan mimpi untuk mendapat hasil yang terbaik disertai dengan kalimat “tidak ada yang mustahil selama saya berusaha dan berdoa untuk melihat senyum dari orang terpenting dalam hidup saya”
Melewati “life journey” yang belum terlalu banyak ini, tapi rasanya saya merasa berhak memberikan tagline untuk hidup saya ….. “dreams will come true, for those who believe in it and work on it”.
Salah satu moment yang tidak pernah saya lupakan, adalah mengantarkan orang terpenting dalam hidup saya menerima ucapan selamat dari pimpinan universitas atas kelulusan salah satu gelar yang berhasil saya peroleh…di depan banyak orang. Biasa saja mungkin… tapi itu menjadi hal terindah, hadiah dimana saya menunjukan tidak ada yang tidak mungkin dalam situasi yang mungkin serba terbatas bagi ibu dua orang anak…
Proses yang panjang bagi seorang saya.. ada rasa lelahnya, itu pasti.. tapi ya namanya berusaha pasti ada harga yang harus dibayar, yang pada akhirnya membuahkan hasil yang sepadan dengan apa yang kita sudah lakukan. Di tengah perjalanan dalam meraih gelar tersebut, kadang ada banyak pernyataan dalam diri yang muncul, ga jadi yang terbaik pun tidak masalah, toh kondisinya memang serba terbatas, toh tidak ada yang menuntut harus memberikan lebih dari yang seharusnya. Dan rasanya jiwa raga ingin langsung meng’iyah’kan untuk istirahat sejenak dan segini pun cukup.
Tapi, kok rasanya ga adil ya, dengan berbagai “kesempurnaan” yang Tuhan berikan, dan saya malahan gak memberikan “my best version”..
Untuk menyelesaikan satu atau dua tugas, waktu dan tenaga yang dikeluarkan yaa segitu-gitu juga. Jadi ada yang aneh kalau gak sekalian kasih yang terbaik dengan waktu dan tenaga yang kita miliki.
Singkat cerita, it happened..saat itu, saya tidak sibuk memikirkan apa yang akan saya peroleh, saya hanya sibuk untuk lakukan yang terbaik, istirahat sejenak, kemudian usahakan lagi yang terbaik dan begitu seterusnya. Tapi ternyata usaha tidak pernah mengkhianati hasil, senyum itu salah satu senyum terbaik yang pernah saya lihat dari orang terpenting dalam hidup saya. Dan ternyata, saya jadi kecanduan untuk melihat senyum itu lagi.. yup, saya kecanduan.. saya ingin lagi berusaha seperti pada masa itu lagi untuk melihat lebih banyak senyuman. Dan saya percaya, dengan waktu hidup saya yang masih panjang ada banyak mimpi yang perlu saya raih untuk menjawab kecanduan saya..